Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa realisasi APBN tahun 2018 sangat bagus. Penerimaan negara tahun ini menunjukkan tren positif, yakni tumbuh 18,2% menjadi Rp1.936 triliun.
Pencapaian tersebut membuat pendapatan negara untuk pertama kalinya memecahkan rekor melampaui target 100% yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp1.894 triliun.
Menurut Darmin, realisasi pendapatan negara ini membuktikan bahwa metode dan cara kerja Direktorat Jenderal pajak lebih efektif. Namun demikian, realisasi pajak memang masih 75 persen dari target.
“Ya memang dominan, tapi enggaklah, rasanya memang dari dulu sudah 70-75 persen,” kata Darmin di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
“Di akhir tahun memang lebih bagus dan ini baik. Ini paling tidak bisa bilang metode direktorat jendral pajak baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani belum lama ini menyebut bahwa pendapatan negara di 2018 akan melebihi target dalam UU APBN sendiri, dan ini baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah.
Menko Darmin memastikan akan terus memperhatikan realisasi pajak yang akan masuk agar sesuai dengan APBN. Sebab, pemerintah pun terus menggenjot penerimaan negara agar lebih tinggi.
“Kemudian tinggal lihat sekarang berapa dan bagaimana dan sekarang realisasinya,” ujarnya.
Saat ini proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 di bawah 5,2% atau berkisar antara 5,14 hingga 5,15%, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2018 diperkirakan akan melambat imbas dari perang dagang antara AS dan China.
Perang dagang tidak hanya memengaruhi pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut, namun juga pertumbuhan ekonomi beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Kendati demikian, Menko Darmin optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,3% atau sesuai target APBN 2019.
Pada awal Desember, lalu diterangkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bahwa tembusnya target pendapatan negara dikarenakan pertumbuhan pos-pos penerimaan seperti pajak tumbuh 15,2%, bea cukai 14,7%, dan PNBP tumbuh 28,4%. Sehingga, jika dihitung secara keseluruhan maka pendapatan negara tumbuh 18,2%.
No comments:
Post a Comment