JAKARTA – Hasil Survey LSI-Denny JA menunjukkan bahwa Reuni 212 Tidak Banyak Mengubah Elektabilitas Prabowo-Sandi. Setelah Reuni 212, elektabilitas Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi tidak banyak berubah, Jokowi masih unggul diatas 20%.
Diawal pembentukan, gerakan 212 efektif menurunkan elektabilitas Ahok karena isu “Ahok tersangka dengan tuduhan penistaan agama” sementara Jokowi bukan Common Enemy bagi pemilih Muslim. Penilaian atas kinerja Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden tidak banyak berubah sebelum dan sesudah Reuni 212 dan mereka masih tetap puas di angka yang cukup tinggi (72,1%).
NKRI berdasarkan Pancasila (bukan Syariah) masih dominan di segmen pemilih yang suka Reuni 212 dan lebih dominan lagi di segmen pemilih yang tidak suka Reuni 212.
Hasil Survey LSI-Denny JA menunjukkan, bagi pemilih yang menyukai Reuni 212, mayoritas dari mereka sudah memiliki sikap sendiri terkait NKRI Bersyariah dan Capres yang berbeda dengan Habib Rizieq. Mayoritas pemilih yang suka Reuni 212 lebih menyukai NKRI berdasarkan Pancasila dibandingkan NKRI Bersyariah yang diperjuangkan oleh Habib Rizieq.
Selain itu, mayoritas pemilih yang suka Reuni 212 lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo yang diserukan oleh Habib Rizieq. PA 212 dan FPI lebih banyak yang memilih Prabowo-Sandi. Sementara NU, Muhamadiyah, Ormas Lainnya, dan tidak merasa bagian ormas Islam manapun lebih banyak memilih Jokowi-Ma’ruf dibandingkan sebelum Reuni 212.
No comments:
Post a Comment