Palembang - Seorang petani karet di Sumatera Selatan (Sumsel) berniat untuk mengkampanyekan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi). Namun Jokowi melarang hal itu.
Hal itu terjadi saat Jokowi menyerahkan sertifikat pemanfaatan hutan sosial kepada masyarakat Sumsel di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Kota Palembang, Minggu (25/11/2018). Dalam kesempatan itu Jokowi meminta beberapa petani untuk maju dan berdialog dengan dirinya.
Salah satunya Bambang, yang merupakan seorang petani karet. Dalam kesempatan itu Bambang menyampaikan keluhan soal harga karet yang sedang turun, yakni Rp 6.000 perkilogram. Jokowi pun menanggapi.
"Begini, kita semua tahu yang namamya komoditas karet, sawit itu kompditas global, harga internasional. Turun semuanya. Tidak hanya Indonesia yang kena masalah ini. Semua negara penghasil sawit, Indonesia, Thailand kena semua. Karet juga sama belakangan harganya turun. Itu komoditas global internasional. Harga kita nggak mungkin bisa ikut campur," jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan, sudah satu bulan ini pemerintah melakukan kajian. Dia pun memutuskan memerintahkan Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membeli karet dari petani Indonesia. Sebab karet bisa dipadukan sebagai bahan untuk pengaspalan.
"Saya udah perintahkan untuk menteri PU, Pak Dirjen, petani karet di tempat lain, saya sampaikan bahwa kementerian PU akan beri langsung dari koperasi atau petani. Harganya kurang lebih Rp 7.500 sampai Rp 8.000. Ini harus Alhamdulillah disyukuri dulu. Nanti kita akan hitung-hitungan lagi," kata Jokowi.
"Sebentar lagi, terutama di Sumsel, nanti akan dibeli hasil karet oleh Kementerian PU. Kalau ada peluang lagi harga bisa lebih dari itu saya akan sampaikan. Ini disyukuri dulu.
Ada lagi yang mau disampaikan?" imbuh Jokowi.
Bambang lantas menyambut omongan Jokowi tersebut. Dia membahas soal Pilpres 2019.
"Tahun 2019 ada pemilihan presiden," kata Bambang.
Namun, sebelum Bambang melanjutkan, Jokowi langsung memotong.
"Sebentar, sebentar, jangan kampanye loh, nggak boleh kampanye. Nggak boleh kampanye," kata Jokowi.
Tapi Bambang mengatakan dirinya tidak berniat untuk berkampanye. "Saya tidak kampanye, cuma mengajak saudara semua untuk mencalonkan Bapak Jokowi untuk kedua kalinya," katanya.
Mendengar itu, Jokowi kaget. "Nah ini kampanye. Nggak boleh loh. Kampanye begini nggak boleh, nggak boleh," kata Jokowi.
Bambang tetap bersikeras. "Enggak. Tapi pak saya tidak membuat hoax. Jadi terang-terangan. Apa yang dirasakan masyarakat Sumsel sudah kelihatan. Jadi ini bukan hoax," kata Bambang.
Mendengar omongan Bambang, Jokowi pjn kemudian menyudahinya. Dia beralih berdialog dengan petani lainnya.
"Sebentar berhenti dulu, nanti makin kampanye ini," kata Jokowi.
(rvk/rvk)
No comments:
Post a Comment