Jakarta – Pembohongan publik yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet (RS) terbukti memiliki dampak negatif dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyerang Pemerintah.
Di media sosial beredar video dimana sejumlah aktivis yang tergabung dalam pergerakan pro demokrasi (ProDem) berkumpul untuk mendesak pengusutan tuntas kasus penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.
Dalam video tersebut terdapat spanduk dengan tulisan ‘Selamatkan Ratna Sarumpaet Selamatkan Demokrasi’.
Bukan hanya itu, mereka pun menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menuntut Pemerintah agar bertanggung jawab terhadap isu tersebut.
Tampak yang hadir antara lain Fahri Hamzah dan Natalius Pigai bersama sejumlah tokoh lainnya yang memberikan dukungan kepada RS dengan cara provokatif karena memfitnah pemerintah.
Pada kenyataannya, dukungan kelompok ProDem terhadap Ratna Sarumpaet (RS) gagal total karena RS sudah mengakui dirinya membuat hoax yang sudah berhasil menarik perhatian seluruh masyarakat.
Kaum-kaum dalam video ini kurang cerdas, mudah termakan dengan narasi kebohongan RS sehingga menyalahkan Presiden Jokowi dalam kebohongan RS.
Pihak-pihak dalam video ini harus minta maaf kepada Presiden Jokowi karena sudah mencoreng nama baik Pemimpin Negara.
Perbuatan seperti dalam video ini mau menyerang elektabilitas Presiden Jokowi namun gagal dilakukan. Justru saat ini, rakyat bersimpati terhadap Jokowi karena menjadi korban fitnah dari RS yang berkoalisi dengan kubu oposisi.
Kejadian ini adalah ‘senjata makan tuan’ karena tudingan yang diarahkan kepada Presiden Jokowi justru berbalik menghancurkan nama baik Prabowo di Pilpres 2019.
Masyarakat mengutuk keras perilaku biadab yang tanpa dasar mengecam, menyalahkan dan menghujat Presiden Jokowi terkait hoax penganiayaan RS. (DW/MCF)
http://kabardwipa.co/ratna-akui-bohong-dukungan-kelompok-natalius-pigai-dan-fahri-hamzah-gagal-total/
No comments:
Post a Comment