Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang sekali lagi tidak sesuai dengan data dan fakta sesungguhnya. Prabowo mengklaim bahwa berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 99 persen rakyat Indonesia hidup dalam kategori pas-pasan.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang mengatakan bahwa ucapan Prabowo tersebut hanya asumsi pribadi yang tidak berdasar. Menurut data Kemensos hanya 40 persen rakyat Indonesia yang hidup dalam kategori ekonomi terbawah. Dengan data 40 persen tersebut, Pemerintah memberikan perhatian melalui program peningkatan penerima manfaat dan program-program yang tepat sasaran.
40 persen data penduduk ekonomi kategori terbawah juga bukan merupakan masyarakat miskin sehingga Mensos Agus Gumiwang meminta Prabowo menunjukkan sumber data atas pernyataan 99 persen rakyat Indonesia hidup dalam kategori pas-pasan.
Berdasarkan penelusuran data Bank Dunia yang terupdate di situs resmi World Bank, rasio jumlah masyarakat miskin pada garis kemiskinan nasional di 2017 adalah 10,6 persen dari PDB sementara rasio jumlah rakyat miskin Indonesia menurut data Bank Dunia paling tinggi saat 1999 yaitu mencapai 23,4 terhadap PDB dan setelahnya cenderung menurun hingga 16 persen terhadap PDB pada 2005, sehingga pernyataan Prabowo tidak sesuai fakta Bank Dunia.
Dengan melihat data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang dikatakan Prabowo tidak benar.
Staf Kepresidenan, Ali Mochtar mengatakan, Prabowo menggunakan data yang tidak valid karena justru 70 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja ekonomi Pemerintah. Data BPJS bahkan mencatat kemiskinan Indonesia pada Maret 2018 sebesar 9,82 persen atau setara 25,95 juta penduduk Indonesia dan menjadi titik terendah persentase kemiskinan sejak tahun 1999.
No comments:
Post a Comment