JAKARTA – Kubu Prabowo-Sandiaga memainkan skema bahwa pihaknya menjadi korban hoaks Ratna Sarumpaet yang akan dibungkam oleh rezim Jokowi. Hal ini sangat tidak beradab karena skema hoaks Ratna Sarumpaet justru skenarionya berasal dari kubu Prabowo-Sandiaga. Drama playing victim kali ini seperti senjata makan tuan. Skrenario premature dibuat untuk menyerang kubu Pemerintah. Kalau pun mereka dibohongi RS, maka Prabowo adalah sososk pemimpin lemah dan mudah dibohongi, gegabah serta mengedepankan emosi sesaat. Pantas saja tidak pernah memenangkan kompetisi.
Amien Rais sebagai salah satu bagian dari pendukung Prabowo adalah pembuat hoaks juga selain Ratna Sarumpaet. Ini terlihat pada kelakuan Amien Rais yang ingkar janji melaksanakan nazar jalan kaki dari Yogyakarta-Jakarta jika Jokowi terpilih di Pilpres 2014. Sudah orang tua, tetapi kelakukan tidak konsisten dengan ucapan dan berdalil nazar itu hanya guyonan politik. Ke laut saja kau Amien Rais yang kerjanya hanya
Kebobrokan lainnya, kubu oposisi mulai terpecah dengan kepentingan politik masing-masing parpol memperebutkan kursi Wagub DKI Jakarta. Saat PKS dan Gerindra berebut kursi Wagub DKI Jakarta, disitulah terlihat aslinya bahwa koalisi Prabowo tak solid. Gerindra ternyata sangat serakah karena tidak memberikan kursi itu kepada koalisinya, sehingga PKS cuma bisa gigit jari.
Sikap Gerindra yang melaporkan Ratna Sarumpaet bertolak belakang dengan pernyataan Sandiaga yang mengatakan pihaknya tidak akan melaporkan RS. Pernyataan Cawapres dan partai pendukungnya bisa berbeda-beda, padahal Sandiaga juga berasal dari Gerindra. Saat ini Sandiaga justru ikut keputusan Gerindra untuk melaporkan Ratna. Masih jadi Cawapres saja tidak konsisten dengan ucapan. Tidak ada ucapakan kubu Prabowo-Sandiaga yang bisa dipercaya atau dijadikan pegangan karena bisa berubah sewaktu-waktu. (RA/MCF)
No comments:
Post a Comment