KH Maruf Amin Kunjungi Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur SR - Calon Wakil Presiden nomor 01 Prof. Dr. KH Maruf Amin, melakukan silaturahim dengan keluarga besar Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Jumat (26/10/2018).
Kehadiran Kiyai Ma'ruf bersama rombongan disambut Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun Zainuddin Abdul Majid, Ketua PW NW NTB Tuan Guru Bajang KH Zainuddin Atsni, Dewan Masyaikhul Mahad DQH NW Anjani, puluhan tuan guru pimpinan pondok pesantren se Pulau Lombok beserta ribuan santri ponpes setempat.
Dalam kata sambutannya, TGB Atsani mengajak kepada keluarga besar santri pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani dan warga NW NTB khususnya untuk bersatu mendukung ulama sebagai pemimpin di negara tercinta ini.
"Sebagai kaum santri, ayo kita dukung Kiyai Maruf sebagai Wakil Presiden RI 2019 mendatang," imbuhnya yang disambut takbir.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum PBNW mengajak semua pengurus NW se Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.
Kiyai Maruf Amin dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya datang ke pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani ini adalah bersilaturahim dengan keluarganya sendiri yaitu Umi Hj Raihanun Zainuddin Abdul Majid sebagai kerabat.
"Beliau ( Hj St Raihanun) adalah besan saya, karena TGB Zainuddin Atsani menikah dengan keponakan saya,"ungkap Kiyai Maruf yang disambut pekikan takbir ribuan santri yang hadir.
Kiyai Maruf dalam kesempatan itu juga mengungkapkan kekagumannya kepada Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, sebagai ulama sekaligus pahlawan yang ikut berjuang merebut kemerdekaan RI. Tuan Guru Zainudin adalah ulama yang punya tanggungjawab besar dan komitmen tinggi dalam memajukan Islam dan bangsanya.
"Peran ulama adalah melanjutkan perjuangan para nabi untuk memperjuangkan agama Islam. Itulah yang dilakukan oleh Maulanasyaikh dengan cara membangun pondok pesantren di berbagai daerah di Indonesia ini dengan menanamkan nilai-nilai agama," terangnya.
Demikian juga peranan dalam membangun bangsa sangat besar, hal ini terlihat dengan membuat organisasi Nahdlatul Wathan yang artinya pergerakan tanah air.
Pesantren bersama kiyai dan santrinya adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena peranan kiyai bersama santrinya sangat besar dalam memperjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sehingga muncul namanya resolusi jihad yang dilakukan santri di Surabaya untuk mengusir para penjajah yang ingin menjajah Indonesia kembali.
Oleh sebab itu kata Maruf, Kiyai dan Santri harus ambil bagian dalam ikut membangun bangsa tercinta ini.
"Sekarang ini adalah zaman santri now yaitu santri yang memiliki multi disiplin ilmu agar
Santri mampu mencari solusi untuk melakukan dan mensolusikan problem-problem kekinian yang muncul sekarang," pinta Ketua Rois Am Dewan Musytasyar PBNU ini.
Lanjutnya, termasuk santri Nahdlatul Wathan yang berhaluan
Ahlusunnah wal jamaah, juga harus tetap dijaga dari paham-paham sekuler.
"Kita patut bersyukur setelah 70 tahun lebih merdeka baru ada Hari Santri Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di awal tahun pemerintahanya empat tahun lalu. Ini artinya Jokowi cinta ulama dan santri.
"Terima kasih pak Presiden Joko Widodo, telah menetapkan hari santri," ucapnya.
Kiyai Maruf, mengingatkan bahwa peran Kiyai dan Santri dalam ikut membangun bangsa cukup besar dan punya tanggungjawab moral, sebab telah ikut mendirikan pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Nah kalau sekarang saya dipilih oleh Jokowi untuk mendampingi memimpin negara, kembali Jokowi menunjukan rasa cintanya kepada Kiyai dan Santri. Dan ini adalah kesempatan Kiyai dan Santri ikut terlibat langsung membangun bangsa sesuai ajaran Islam yang dikaji melalui Alquran, alhadist dan kitab- kitab para ulama," tegasnya.
Kata Maruf, saatnya ulama harus mengambil peran dalam negara RI.
Santri harus punya optimisme tinggi, jangan merasa diri kecil.
"Insya Allah kalau berhasil ( jadi Wakil Presiden), saya akan membantu pak Jokowi membangun ekonomi keummatan, menghilangkan kesenjangan sosial Insya Allah kalau berhasil ( jadi Wakil Presiden), saya akan membantu pak Jokowi membangun ekonomi keummatan, menghilangkan kesenjangan sosial dan sebagainya," pungkasnya.
Diakhir acara silaturahim dilakukan pengukuhan Relawan Indonesia Satu ( Jokowi - Maruf Amin) yang dibentuk PBNW oleh Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin. (*)
Kehadiran Kiyai Ma'ruf bersama rombongan disambut Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun Zainuddin Abdul Majid, Ketua PW NW NTB Tuan Guru Bajang KH Zainuddin Atsni, Dewan Masyaikhul Mahad DQH NW Anjani, puluhan tuan guru pimpinan pondok pesantren se Pulau Lombok beserta ribuan santri ponpes setempat.
Dalam kata sambutannya, TGB Atsani mengajak kepada keluarga besar santri pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani dan warga NW NTB khususnya untuk bersatu mendukung ulama sebagai pemimpin di negara tercinta ini.
"Sebagai kaum santri, ayo kita dukung Kiyai Maruf sebagai Wakil Presiden RI 2019 mendatang," imbuhnya yang disambut takbir.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum PBNW mengajak semua pengurus NW se Indonesia untuk memenangkan pasangan Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.
Kiyai Maruf Amin dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya datang ke pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani ini adalah bersilaturahim dengan keluarganya sendiri yaitu Umi Hj Raihanun Zainuddin Abdul Majid sebagai kerabat.
"Beliau ( Hj St Raihanun) adalah besan saya, karena TGB Zainuddin Atsani menikah dengan keponakan saya,"ungkap Kiyai Maruf yang disambut pekikan takbir ribuan santri yang hadir.
Kiyai Maruf dalam kesempatan itu juga mengungkapkan kekagumannya kepada Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, sebagai ulama sekaligus pahlawan yang ikut berjuang merebut kemerdekaan RI. Tuan Guru Zainudin adalah ulama yang punya tanggungjawab besar dan komitmen tinggi dalam memajukan Islam dan bangsanya.
"Peran ulama adalah melanjutkan perjuangan para nabi untuk memperjuangkan agama Islam. Itulah yang dilakukan oleh Maulanasyaikh dengan cara membangun pondok pesantren di berbagai daerah di Indonesia ini dengan menanamkan nilai-nilai agama," terangnya.
Demikian juga peranan dalam membangun bangsa sangat besar, hal ini terlihat dengan membuat organisasi Nahdlatul Wathan yang artinya pergerakan tanah air.
Pesantren bersama kiyai dan santrinya adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena peranan kiyai bersama santrinya sangat besar dalam memperjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sehingga muncul namanya resolusi jihad yang dilakukan santri di Surabaya untuk mengusir para penjajah yang ingin menjajah Indonesia kembali.
Oleh sebab itu kata Maruf, Kiyai dan Santri harus ambil bagian dalam ikut membangun bangsa tercinta ini.
"Sekarang ini adalah zaman santri now yaitu santri yang memiliki multi disiplin ilmu agar
Santri mampu mencari solusi untuk melakukan dan mensolusikan problem-problem kekinian yang muncul sekarang," pinta Ketua Rois Am Dewan Musytasyar PBNU ini.
Lanjutnya, termasuk santri Nahdlatul Wathan yang berhaluan
Ahlusunnah wal jamaah, juga harus tetap dijaga dari paham-paham sekuler.
"Kita patut bersyukur setelah 70 tahun lebih merdeka baru ada Hari Santri Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di awal tahun pemerintahanya empat tahun lalu. Ini artinya Jokowi cinta ulama dan santri.
"Terima kasih pak Presiden Joko Widodo, telah menetapkan hari santri," ucapnya.
Kiyai Maruf, mengingatkan bahwa peran Kiyai dan Santri dalam ikut membangun bangsa cukup besar dan punya tanggungjawab moral, sebab telah ikut mendirikan pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Nah kalau sekarang saya dipilih oleh Jokowi untuk mendampingi memimpin negara, kembali Jokowi menunjukan rasa cintanya kepada Kiyai dan Santri. Dan ini adalah kesempatan Kiyai dan Santri ikut terlibat langsung membangun bangsa sesuai ajaran Islam yang dikaji melalui Alquran, alhadist dan kitab- kitab para ulama," tegasnya.
Kata Maruf, saatnya ulama harus mengambil peran dalam negara RI.
Santri harus punya optimisme tinggi, jangan merasa diri kecil.
"Insya Allah kalau berhasil ( jadi Wakil Presiden), saya akan membantu pak Jokowi membangun ekonomi keummatan, menghilangkan kesenjangan sosial Insya Allah kalau berhasil ( jadi Wakil Presiden), saya akan membantu pak Jokowi membangun ekonomi keummatan, menghilangkan kesenjangan sosial dan sebagainya," pungkasnya.
Diakhir acara silaturahim dilakukan pengukuhan Relawan Indonesia Satu ( Jokowi - Maruf Amin) yang dibentuk PBNW oleh Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin. (*)
No comments:
Post a Comment