Pemerintah Presiden Joko Widodo sangat memprioritaskan pembangunan infrastruktur dalam rangka untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan serta mengurangi disparitas antar wilayah.
Pembangunan infrastruktur juga mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam guna mendukung kedaulatan pangan dan energi, serta mengatasi masalah urbanisasi.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setiap tahun melakukan pemeliharaan rutin dan rehabilitasi jalan nasional sepanjang 40 ribu kilometer. Pembangunan jalan baru 2015-2017 sepanjang 2.621 km, yang terus bertambah pada 2018 sepanjang 811 km dan 2019 sepanjang 556 km. Jumlah ini melampaui target Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 sepanjang 2.650 Km.
Adapun penambahan pembangunan jalan tol 2015 hingga Juli 2018 yang telah dioperasikan adalah 443 km, dengan rincian pada akhir 2015 sepanjang 132 km, 2016 sepanjang 44 km, 2017 sepanjang 156 km, dan hingga 15 Juli 2018 telah mencapai 110 km.
Sementara itu, di sektor infrastruktur sumber daya air, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan pada tahun 2015-2019.
Pemerintah pun menargetkan pada tahun 2019, pembangunan 29 bendungan akan selesai dengan kapasitas tampung 2,16 miliar m3 dan akan menambah luas irigasi yang mendapat air dari bendungan (irigasi premium) dari 10,7 persen menjadi 14,28 persen dari luas jaringan irigasi Indonesia seluas 7,1 juta hektare
Untuk Program Satu Juta Rumah pada periode 2015-2017, sebanyak 2.469.538 unit dengan rincian tahun 2015 sebanyak 699.769 unit, tahun 2016 sebanyak 867.950 unit, tahun 2017 sebanyak 902.000 unit. Tahun 2018 ditargetkan bisa dibangun 1 juta unit baru.
Infrastruktur dasar seperti air minum, sanitasi dan penataan kawasan kumuh, Kementerian PUPR bersama stakeholeder lainnya berupaya mencapai target 100-0-100, yakni 100 persen akses aman air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen sanitasi layak pada 2019.
Untuk pemenuhan kebutuhan air minum, perkiraan capaian dari tahun 2015-2018 sebesar 20.438 liter per detik dari target hingga 2019 sebesar 34.319 liter per detik dan penanganan kawasan kumuh 13.556 hektare dari target 38.431 hektare.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur sanitasi dan persampahan telah bisa melayani tambahan 9.616.334 Kepala Keluarga (KK) dari target hingga 2019 sebesar 12.163.334 KK.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, untuk melaksanakan proyek infrastruktur di tahun depan, pihaknya mendapatkan alokasi anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 sebesar Rp 110 triliun. Angka ini lebih besar dari anggaran yang dialokasikan pada 2018 yang sebesar Rp 107 triliun.
Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah proyek infrastruktur di tahun 2019, antara lain:
Bidang Bina Marga
– Preservasi jembatan 511.613 km
– Pembangunan jalan tol 8,6 km
– Pembangunan jembatan 10.055,1 km
– Pembangunan FO/UP 4.242 m
– Pembangunan jalan 686,9 km
– Preservasi jalan 47.221,6 km
Bidang Cipta Karya
– Penanganan pemukiman kumuh 570 ha
– Kawasan pemukiman pedesaan 985 ha
– PISEW 600 kawasan dan infrastruktur pemukiman kumuh di KSPN Labuan Bajo
– Penyelenggaraan bangunan gedung 675.220 m2
– Dukungan PON Papua, pembangunan UIII, renovasi Masjid Itiqlal, 44 kebun raya dan penataan Toba, Borobudur, Mandalika dan Morotai.- Rehabilitas sekolah, madrasah, sekolah keagamaan.
– 8 PLBN seluas 73.195 m2 seperti PLBN Jagoi, Entikong, Sei Pancang, Long Midang, Motamasin, Skouw, Sota dan Yetetkun
– Pembangunan sistem pengelolaan air limbah 167.680 KK- Pembangunan sistem penanganan persampahan 215.500 KK
– Pengembangan SPAM 3.396 liter per detik
Bidang Sumber Daya Air
– Pembangunan irigasi 42 ribu ha
– Rehabilitasi irigasi 120 ribu ha
– Pembangunan air baru 5,0 m3 per detik
– Pembangunan 47 bendungan yang terdiri 8 bendungan baru dan 39 bendungan on going
– Pembangunan embung 120 buah- P3TGAI di 9.000 lokasi
– Pengaman pantai 13,1 km- Pengendalian banjir 34,25 km
– Pengendalian lahar dan sedimen 13 buah4. Bidang Penyediaan Perumahan
– Pembangunan rumah susun 7.512 unit
– Pembangunan rumah khusus 3,230 unit
– Pembangunan rumah swadaya, untuk rumah baru 8.000 unit dan peningkatan kualitas 192.000 unit
– Pembangunan PSU rumah umum 13.000 unit
(AA/MCF)
Sumber : http://bacafakta.com/pembangunan-infrastruktur-era-jokowi-tekan-disparitas-antar-wilayah/
No comments:
Post a Comment