Pemerintah berupaya membangun Indonesia secara merata. Salah satu upaya pemerintah yaitu membangun Indonesia dari Pinggiran dengan mengembangkan kawasan perbatasan melalui pendekatan keamanan (security) dan peningkatan kesejahteraan (prosperity) masyarakat.
Tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejalan dengan Nawa Cita Presiden RI Jokowi dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan tujuh PLBN sebesar Rp 943 miliar. Tujuh PLBN Terpadu yakni PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan PLBN Skouw di Provinsi Papua.
Untuk meningkatkan konektivitas jalan akses PLBN Entikong, saat ini Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pelebaran dan perbaikan jalan sepanjang 42 km dari Batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan. Pelebaran jalan dilakukan dari 6 meter menjadi 7,5 meter sesuai dengan standar jalan nasional. Progres hingga saat ini sepanjang 40,70 km sudah teraspal.
Sementara itu, dari total 42 km, sepanjang 4,8 km dilakukan penambahan jalan menjadi 4 lajur dari arah PLBN. Dari jumlah itu, 3,10 kilometer lahan sudah dikerjakan dan 2,35 km sudah teraspal.
Total kontrak pelebaran jalan tersebut sebesar Rp 449 miliar dengan kontraktor PT. Wijaya Karya-Istaka Karya-Daya Mulia Turangga (KSO). Pekerjaan yang dimulai sejak 2015 tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2018 ini.
Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman di kawasan Entikong, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 90 liter/detik antara lain untuk melayani 2.850 Sambungan Rumah. Pengadaan dan pemasangan septictank komunal kapasitas sebanyak 38 unit untuk menambah layanan sanitasi.
Warga Perbatasan Entikong
Widya (32) salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Melawi, yang ikut hadir pada saat upacara HUT RI 73 di PLBN Entikong mengungkapkan kebanggaannya atas pembangunan PLBN Entikong yang saat ini kondisinya lebih baik dari pos lintas batas negara tetangga milik Malaysia.
“Selain dibangun PLBN, dengan adanya jalan akses yang semakin bagus juga berarti memperlancar transportasi kami dari wilayah perbatasan untuk membawa hasil bumi. Kalau dari PLBN sendiri tentu saja, semakin banyak orang yang masuk dari negara tetangga yang pasti berpengaruh pada kegiatan ekonomi,” kata Widya.
Hermanto (28) yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek di PLBN Entikong mengatakan, setelah dibangun PLBN yang baru saat ini menjadi lebih banyak kegiatan dibandingkan sebelumnya, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatannya sebagai tukang ojek. “Yang penting keamanan lebih meningkat, sehingga banyak orang Malaysia yang nyaman datang ke Entikong,” ujarnya.
Reynaldi Pratama (21) Petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu yang bertugas di PLBN Entikong mengungkapkan terima kasih atas pembangunan yang berdampak meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Menurutnya sebelum dibangun, kondisi PLBN kurang memadai untuk pemeriksaan pelintas antar negara Indonesia-Malaysia.
“Saya harap ke depannya dengan masifnya pembangunan infrastruktur di perbatasan, dapat meningkatkan kunjungan warga Malaysia ke Entikong. Terlebih jika Entikong dikembangkan menjadi destinasi wisata baru untuk meningkatkan perekonomian,” tuturnya.
Sumber : http://bacafakta.com/ingin-wilayah-terpencil-sejahtera-jokowi-bangun-megah-7-plbn/
No comments:
Post a Comment