Presiden Joko Widodo mengatakan, percepatan penggunaan biodiesel dan energi baru terbarukan perlu segera dilakukan.
Dengan begitu, Indonesia tidak terus tergantung pada energi fosil.
"Kita tidak boleh hanya tergantung kepada energi fosil semata karena suatu saat energi fosil akan habis," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/7/2018).
"Kita juga ingin mengurangi impor minyak, artinya juga akan menghemat devisa," tambah Kepala Negara.
Jokowi mengatakan, apabila penggunaan biodiesel dan energi baru terbarukan ini bisa dilakukan, maka Indonesia bisa menghemat kurang lebih 21 juta Dolar AS per hari.
Hal ini bisa memperbaiki neraca perdagangan yang terus mengalami defisit. Sayangnya, Jokowi melihat implementasi dari program ini belum berjalan dengan baik.
"Ini saya kira sudah beberapa kali kita bicarakan mengenai ini dan saya hanya melihat implementasi di lapangan ini betul-betul belum sesuai yang kita harapkan," kata dia.
Jokowi mengaku, kedepannya akan terus memantau proses percepatan pengguna biodiesel dan energi terbarukan ini.
"Ini akan saya ikuti, angka-angkanya akan saya lihat terus. Apakah implementasi pelaksanaan ini betul-betul menjadi komitmen kita bersama, tidak berhenti pada target d iatas kertas, tetapi betul-betul menjadi komitmen kuat untuk setiap kementerian, lembaga, BUMN," ujar Jokowi.
"Saya minta betul-betul untuk disiapkan secara detail dari hulu sampai hilir sehingga implementasi ini betul-betul bisa menghasilkan sesuatu yang baik," tambahnya.
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2018/07/20/10494871/presiden-jokowi-kita-ingin-kurangi-impor-minyak-untuk-hemat-devisa
No comments:
Post a Comment