Jakarta – Selama ini harga BBM di wilayah Papua sangat tinggi, jauh di atas harga BBM di Pulau Jawa. Hal ini menimbulkan ketidak adilan serta menjadi kendala pemerataan pembangunan bangsa. Oleh sebab itu. Sebagai upaya mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan kebijakan BBM Satu Harga.
Sejak diluncurkan pada pertengahan 2016 lalu, tercatat sudah 21 daerah pedalaman dan terluar bisa menikmati Program BBM Satu Harga. Presiden Joko Widodo berupaya mendorong terwujudnya energi berkeadilan melalui program BBM Satu Harga yang juga diberlakukan di wilayah Papua.
Harga BBM di daerah-daerah terpencil itu, misalnya di pedalaman Papua, bisa mencapai Rp 100.000/liter. Berkat BBM Satu Harga, sekarang jadi hanya Rp 6.450/liter untuk premium dan solar Rp 5.150/liter.
Kebijakan BBM satu harga yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan mampu mempercepat gerak perekonomian Papua yang memiliki wilayah pegunungan dan dataran tinggi. Dengan Program BBM Satu Harga, kini penduduk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar bisa menikmati BBM yang harganya sama dengan di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya.
Kebijakan Presiden Joko Widodo sangat berpihak pada rakyat. Hal ini salah satunya terlihat dari komitmennya untuk menerapkan kebijakan satu harga BBM meskipun hal tersebut membutuhkan biaya logistik yang cukup besar. Salah satu solusi yang diterapkan Presiden adalah dengan melakukan subsidi silang memanfaatkan kompensasi dari usaha-usaha milik Pertamina lainnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
No comments:
Post a Comment