Jakarta – Pembangunan infrastruktur di daerah terpencil dan desa-desa merupakan amanah konstitusi. Karena itu, pembangunan di daerah akan terus dilanjutkan.
Pernyataan tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan pada peringatan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Minggu (22/7).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tetap membangun kawasan terpencil untuk menggerakkan ekonomi di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan bahwa energi bangsa Indonesia tidak boleh habis hanya untuk mengurusi perbedaan pilihan politik.
Negara-negara lain telah fokus kepada era revolusi industri ke-4 dengan mengembangkan teknologi transportasi hingga media telekomunikasi. Saat ini, persaingan global dalam perekonomian tengah terjadi.
“Sekarang ini yang kita hadapi adalah tekanan-tekanan ekonomi global yang mau tidak mau memang harus kita hadapi bersama-sama. Karena memang aset besar kita adalah persatuan dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang tidak semakin mudah, tetapi semakin sulit,” ungkap Jokowi.
Pemerintah sedang membangun sejumlah infrastruktur di daerah di antaranya jalan Trans Papua, tol Trans Sumatera, tol Trans Jawa, serta pelabuhan dan bandara. Selain itu, pemerintah juga memberikan dana desa kepada pemerintah desa untuk membangun sarana dan prasarana di pedesaan seperti irigasi, embung, serta jalan desa dan fasilitas MCK.
Pada 2015 pemerintah menggelontorkan dana desa sebesar Rp20,76 triliun, lalu Rp46,9 triliun pada 2016 dan Rp60 triliun pada 2017.
Dengan demikian, dampak tidak langsung dari pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah NKRI ikut menekan tingkat kemiskinan, juga program pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui terbukanya lapangan pekerjaan turut menekan kemiskinan.
Secara langsung, salah satu kunci penurunan kemiskinan, yang untuk pertama kali menyentuh angka di bawah 10 persen, adalah karena lancarnya distribusi bantuan sosial (bansos) pada triwulan pertama 2018.
Sumber
Pernyataan tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan pada peringatan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Minggu (22/7).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tetap membangun kawasan terpencil untuk menggerakkan ekonomi di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan bahwa energi bangsa Indonesia tidak boleh habis hanya untuk mengurusi perbedaan pilihan politik.
Negara-negara lain telah fokus kepada era revolusi industri ke-4 dengan mengembangkan teknologi transportasi hingga media telekomunikasi. Saat ini, persaingan global dalam perekonomian tengah terjadi.
“Sekarang ini yang kita hadapi adalah tekanan-tekanan ekonomi global yang mau tidak mau memang harus kita hadapi bersama-sama. Karena memang aset besar kita adalah persatuan dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang tidak semakin mudah, tetapi semakin sulit,” ungkap Jokowi.
Pemerintah sedang membangun sejumlah infrastruktur di daerah di antaranya jalan Trans Papua, tol Trans Sumatera, tol Trans Jawa, serta pelabuhan dan bandara. Selain itu, pemerintah juga memberikan dana desa kepada pemerintah desa untuk membangun sarana dan prasarana di pedesaan seperti irigasi, embung, serta jalan desa dan fasilitas MCK.
Pada 2015 pemerintah menggelontorkan dana desa sebesar Rp20,76 triliun, lalu Rp46,9 triliun pada 2016 dan Rp60 triliun pada 2017.
Dengan demikian, dampak tidak langsung dari pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah NKRI ikut menekan tingkat kemiskinan, juga program pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui terbukanya lapangan pekerjaan turut menekan kemiskinan.
Secara langsung, salah satu kunci penurunan kemiskinan, yang untuk pertama kali menyentuh angka di bawah 10 persen, adalah karena lancarnya distribusi bantuan sosial (bansos) pada triwulan pertama 2018.
Sumber
No comments:
Post a Comment