Hari ini tepat 21 Juni 2018 Presiden Joko Widodo merayakan ulang tahun ke 57 dan Jelang pemilihan Presiden 2019, Presiden Joko Widodo memberitahukan kepada publik keberhasilan pembangunan yang saat ini berhasil ia lakukan.Untuk itulah rakyat merasakan hasilnya dan banyak dukungan untuk Jokowi 2 periode karena keberhasilannya.
Melalui akun facebook resmi yang dimilikinya, Presiden Joko Widodo menunjukan sejumlah keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh pemerintahannya sejauh ini.
Pembangunan-pembangunan itu dipastikan memudahkan para pemudik pulang kampung.
Berikut sembilan postingan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan yang langsung dirasakan pemudik tahun ini.
1. Jalan Trans Maluku
Kabar baik dari timur Indonesia, Jalan Trans Maluku sepanjang 914 kilometer di Pulau Seram telah terbangun sepanjang 640 kilometer atau 70 persen. Jalan sepanjang itu sebagian beraspal, dan sebagian masih berupa perkerasan tanah, tapi sudah fungsional.
Pulau Seram ini salah satu pulau besar di Maluku dengan luas 18.625 kilometer persegi. Jalan di pulau ini semula merupakan jalan pemerintah daerah yang kemudian diusulkan kepada pemerintah untuk menjadi jalan nasional. Jalan Trans Maluku sepanjang 914 kilometer itu terdiri atas ruas-ruas Pelabuhan Amahai – Saleman sepanjang (84 kilometer), Saleman – Waisala (228 kilometer), Piru – Werinama (339 kilometer), dan Saleman – Bula (263 kilometer).
Tantangan pembangunan Trans Maluku ini cukup berat. Pada ruas Pelabuhan Amahai hingga Saleman yang sudah beraspal tetap menyisakan kehati-hatian karena ruas ini rawan longsor. Sementara pada ruas Saleman-Piru, masih dibutuhkan pembangunan sembilan buah jembatan, yang tahun depan akan dibangun dua jembatan.
Jika tak ada hambatan, Insya Allah pada akhir tahun 2019, Jalan Trans Maluku di Pulau Seram bisa tembus fungsional seluruhnya.
2. Sejumlah ruas tol baru sudah beroperasi
Kurang lebih dua pekan lagi, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari Lebaran. Inilah saat berkumpul bersama keluarga, kerabat dan handai taulan. Bagi sebagian besar umat di Indonesia yang tinggal di kota-kota besar di mana pun, libur Lebaran berarti mudik ke kampung halaman untuk melepas rindu dan bersilaturahmi.
Pemerintah memperkirakan musim mudik Lebaran tahun ini juga akan semarak yang diikuti sekitar 30 juta orang!
Mereka yang mudik dengan mobil pribadi dan angkutan umum mencapai 8,09 juta orang, yang menggunakan kereta api sebanyak 4,63 juta orang, dengan pesawat terbang diperkirakan sebesar 5,75 juta orang, yang menggunakan transportasi laut 1,77 juta orang. Selain itu, pemudik dengan menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 6,39 juta orang.
Demi kelancaran arus mudik itu, pemerintah telah melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan dan jalan tol, bandara dan pelabuhan, serta fasilitas-fasilitas di sepanjang jalur. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemudik terbesar dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.
Untuk itulah, sejumlah ruas tol baru sudah beroperasi tahun ini untuk melayani arus mudik lebaran 2018. Yang tengah dalam pengerjaan tapi sudah bisa dilalui di jalur Trans Jawa dan Trans Sumatra, juga akan dibuka darurat atau fungsional khusus
Jalur panjang Jakarta ke Surabaya sepanjang 759 kilometer kini siap operasional 524 kilometer, dan fungsional 235 kilometer. Ruas tol fungsional ini hanya di jalur: Pemalang sampai Semarang sejauh 113 kilometer, Semarang sampai Solo sepanjang 32 kilometer, Sragen ke Ngawi sejauh 55 kilometer dan Wilangan – Kertosono sepanjang 37 kilometer.
Adapun ruas tol di Wilayah Sumatera sejauh ini 244 kilometer dari Bakauheni ke arah Tanjung Morawa di Sumatra Utara, yang telah beroperasional adalah 119 kilometer dan nanti akan difungsikan selama musim mudik 125 kilometer.
Di luar jalan-jalan tol ini, para pemudik di Pulau Jawa memiliki pilihan-pilihan jalur biasa lintas Pantai Utara 1.341 kilometer yang sebagian besar bersisian dengan jalan-jalan tol, jalur Pantai Selatan 1.405 kilometer, lintas selatan 888 kilometer dan lintas tengah 1.197 kilometer.
Begitulah. Menghadapi musim mudik Lebaran ini, pemerintah bersungguh-sungguh mengerahkan segenap upaya dan sumber daya demi kelancaran saudara-saudara kita yang hendak berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Semoga Allah SWT melindungi kita semua, dan para pemudik tiba dan kembali dengan selamat.
3. Bandara Internasional Ahmad Yani Makin Keren
Saya mendarat di Semarang setelah terbang dari bandara baru Kertajati, Majalengka. Dari udara, Bandara Internasional Ahmad Yani di ibukota Jawa Tengah ini terlihat cantik, landas pacunya memanjang sampai di pinggir laut, terminal dan ruang parkirnya dibangun di atas rawa-rawa.
Terminal baru inilah yang saya resmikan kemarin sore. Dan saya begitu takjub, selama setahun pembangunannya oleh PT Waskita Karya saya tidak pernah datang meninjau, tapi hasilnya begini: arsitekturnya bagus dan lingkungannya cantik.
Saya ingat dulu saat mendarat di sini. Saya sedih, namanya bandara internasional tapi calon penumpang berdesakan dan — maaf — kumuh. Dua tahun lalu saya pun memerintahkan Menteri BUMN untuk membangun terminal Bandara Bandara Ahmad Yani. Pembangunannya dimasukkan ke dalam percepatan Program Strategis Nasional.
Dan inilah hasilnya. Terminal yang dulunya hanya 6.708 meter kini menjadi seluas 58.652 meter persegi — hampir sembilan kali lipat! Terminal lama yang hanya menampung 800 ribu penumpang per tahun kini bisa sampai 6,5 juta penumpang per tahun.
Luas apron pada terminal yang dilengkapi tiga unit garbarata ini mencapai 72.522 meter persegi sehingga mampu menampung 12 pesawat berbadan ramping. Hanya landas pacunya yang masih kurang panjang, saat ini masih 2.500 meter. Akhir tahun depan, Insya Allah akan ditambah menjadi 3.000 meter.
Selain terminal, menara pengawas bandara juga dibangun sembilan lantai setinggi 45 meter.
4. Tol Bocimi Dibuka
Mudik Lebaran telah tiba. Anda yang dari Jakarta menuju Jawa Barat bagian selatan dan sudah biasa terjebak macet di jalur Ciawi ke arah Sukabumi, kini punya pilihan: Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,3 kilometer.
Mulai Jumat kemarin, ruas ini sudah dibuka secara fungsional tanpa tarif sampai sepekan setelah Lebaran. Melalui ruas tol ini, waktu tempuh Ciawi-Cigombong akan berkurang jauh dari sekitar satu sampai dua jam menjadi hanya sekitar 20 menit. Selama dibuka fungsional, telah disiapkan tiga pintu tol, yakni di pintu Tol Ciawi, Cimande/Caringin, dan Cijeruk/Cigombong. Pengelola juga menyediakan tempat perhentian sementara bagi pemudik di kilometer 10+700 yang dilengkapi parkir kendaraan, toilet, dan musala.
Panjang Jalan Tol Bocimi ini seluruhnya 54 kilometer. Tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 kilometer bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 5 jam menjadi sekitar satu dua jam saja.
Adapun tol fungsional di jalur Trans Jawa akan dibuka seluruhnya sejak pukul enam pagi ini untuk mudik Lebaran 2018.
5. BPRR dari Kedung Badak ke Yasmin Diresmikan
Inilah salah satu ruas Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dari Kedung Badak ke Yasmin yang diresmikan hari Kamis lalu. Panjangnya hanya 2,65 kilometer tapi biaya investasi pembangunannya dua kali lipat dari jalan tol biasa. Kenapa bisa?
Karena konstruksi ruas tol ini seluruhnya layang (elevated). Pengerjaannya sangat kompleks. Pemerintah mengerjakannya siang dan malam. Syukur Alhamdulillah, selesai juga dan mulai beroperasi.
Tol BORR Kedung Badak ke Yasmin (2,65 kilometer) adalah kelanjutan dari jalan tol BORR ruas Sentul menuju Kedung Badak sepanjang 5,8 kilometer. Lalu dari Yasmin, tol ini berlanjut ke Junction Salabenda dengan panjang 5 kilometer. Dengan demikian, total panjang Jalan Tol BORR adalah 13,45 kilometer.
Nantinya, pembangunan tol BORR ini dilanjutkan hingga ke Parung serta Antasari. Bagian sebelah utara dari Parung ke Antasari akan menjadi Jagorawi Dua dengan posisi yang paralel sehingga dari Jakarta ke Bogor memiliki rute alternatif. Sedangkan untuk ke selatan akan terus tersambung ke Cigombong, sehingga menjadi jalan lingkar luar Bogor.
6. Pemandangan Menarik di Simpang Susun Kartosuro
Inilah penampakan terbaru Simpang Susun Kartosuro di Kabupaten Boyolali dari udara. Anda yang sedang mudik melalui darat di jalur ini dan melewati Simpang Susun Kartosuro akan menikmati pemandangan menarik di kiri-kanan jalan berupa persawahan yang membentang luas, padang rumput, pepohonan dan rumah-rumah penduduk di kejauhan.
Simpang susun ini berada di Jalan Tol Trans Jawa dari arah kota Salatiga. Jalur ke arah kiri adalah lanjutan jalan tol menuju kota Solo, Sragen, Ngawi dan tersambung masuk ruas tol Jawa Timur. Sedangkan jalur ke arah kanan adalah jalur keluar jalan tol masuk ruas Jalan Raya Kartosuro dan selanjutnya ke arah kota Klaten dan Yogyakarta.
7. Maros dan Bone Terhubung Jalan Layang
Dari Pulau Jawa, mari menengok jalur mudik di Sulawesi. Sepanjang halan layang yang berkelok di daerah Camba, di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Bone.
Para pemudik dari Kota Makassar dan sekitarnya melewati jalan ini menuju Kabupaten Bone , Sinjai, Soppeng, dan Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan. Jalan layang Camba sesungguhnya belum selesai benar, baru mendekati 90 persen. Tapi pemerintah membuka jalur ini tujuh hari sebelum Lebaran sampai 10 hari setelahnya.
Jalan layang Camba dibangun sejak bulan Desember 2015. Semula, jalur ini sempit dan banyak tikungan tajam. Lalu dibangunlah jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang dua kilometer. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya bekerja sama operasi dengan PT. Hutama Karya.
Jalan layang Camba sangat penting sebagai jalur logistik utama ke kawasan tengah Sulawesi Selatan selain sebagai akses ke daerah wisata Taman Nasional Bantimurung.
8. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah Dibuka
Sekarang kita ke Sumatra. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dari Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan telah dibuka sebagai jalur fungsional untuk arus mudik Lebaran sejak Senin kemarin. Meski fungsional, kondisi jalan sepanjang 10,75 kilometer ini seperti tol operasional, karena ruas ini sudah selesai dan siap untuk diresmikan.
Jalan Tol MKTT menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.
Dibukanya ruas Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan ini akan memperlancar arus mudik di Sumatra sekaligus bagian dari sosialisasi tol tersebut. Tol MKTT menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatra Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
9. Siang Malam Merakit Jembatan
Rangkaian baja pelengkung Jembatan Kali Kuto di Jalan Tol Batang-Semarang akhirnya tersambung.
Kontraktor nasional PT Waskita Karya mengerjakannya siang dan malam, merakit batang-batang baja bercat merah ini di lokasi proyek.
Begitu tersambung dan bisa dilalui pemudik, pada hari Rabu sore, Jembatan Kali Kuto langsung difungsikan. Dengan begitu, pemudik dengan tujuan Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya tidak harus keluar tol di Gringsing, Batang.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada PT Jasa Marga, PT Waskita Karya dan penyedia jasa lainnya yang telah bekerja keras, siang-malam, untuk memastikan jembatan Kali Kuto fungsional dua hari sebelum Lebaran
Sumber
Melalui akun facebook resmi yang dimilikinya, Presiden Joko Widodo menunjukan sejumlah keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh pemerintahannya sejauh ini.
Pembangunan-pembangunan itu dipastikan memudahkan para pemudik pulang kampung.
Berikut sembilan postingan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan yang langsung dirasakan pemudik tahun ini.
1. Jalan Trans Maluku
Kabar baik dari timur Indonesia, Jalan Trans Maluku sepanjang 914 kilometer di Pulau Seram telah terbangun sepanjang 640 kilometer atau 70 persen. Jalan sepanjang itu sebagian beraspal, dan sebagian masih berupa perkerasan tanah, tapi sudah fungsional.
Pulau Seram ini salah satu pulau besar di Maluku dengan luas 18.625 kilometer persegi. Jalan di pulau ini semula merupakan jalan pemerintah daerah yang kemudian diusulkan kepada pemerintah untuk menjadi jalan nasional. Jalan Trans Maluku sepanjang 914 kilometer itu terdiri atas ruas-ruas Pelabuhan Amahai – Saleman sepanjang (84 kilometer), Saleman – Waisala (228 kilometer), Piru – Werinama (339 kilometer), dan Saleman – Bula (263 kilometer).
Tantangan pembangunan Trans Maluku ini cukup berat. Pada ruas Pelabuhan Amahai hingga Saleman yang sudah beraspal tetap menyisakan kehati-hatian karena ruas ini rawan longsor. Sementara pada ruas Saleman-Piru, masih dibutuhkan pembangunan sembilan buah jembatan, yang tahun depan akan dibangun dua jembatan.
Jika tak ada hambatan, Insya Allah pada akhir tahun 2019, Jalan Trans Maluku di Pulau Seram bisa tembus fungsional seluruhnya.
2. Sejumlah ruas tol baru sudah beroperasi
Kurang lebih dua pekan lagi, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari Lebaran. Inilah saat berkumpul bersama keluarga, kerabat dan handai taulan. Bagi sebagian besar umat di Indonesia yang tinggal di kota-kota besar di mana pun, libur Lebaran berarti mudik ke kampung halaman untuk melepas rindu dan bersilaturahmi.
Pemerintah memperkirakan musim mudik Lebaran tahun ini juga akan semarak yang diikuti sekitar 30 juta orang!
Mereka yang mudik dengan mobil pribadi dan angkutan umum mencapai 8,09 juta orang, yang menggunakan kereta api sebanyak 4,63 juta orang, dengan pesawat terbang diperkirakan sebesar 5,75 juta orang, yang menggunakan transportasi laut 1,77 juta orang. Selain itu, pemudik dengan menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 6,39 juta orang.
Demi kelancaran arus mudik itu, pemerintah telah melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan dan jalan tol, bandara dan pelabuhan, serta fasilitas-fasilitas di sepanjang jalur. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemudik terbesar dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.
Untuk itulah, sejumlah ruas tol baru sudah beroperasi tahun ini untuk melayani arus mudik lebaran 2018. Yang tengah dalam pengerjaan tapi sudah bisa dilalui di jalur Trans Jawa dan Trans Sumatra, juga akan dibuka darurat atau fungsional khusus
Jalur panjang Jakarta ke Surabaya sepanjang 759 kilometer kini siap operasional 524 kilometer, dan fungsional 235 kilometer. Ruas tol fungsional ini hanya di jalur: Pemalang sampai Semarang sejauh 113 kilometer, Semarang sampai Solo sepanjang 32 kilometer, Sragen ke Ngawi sejauh 55 kilometer dan Wilangan – Kertosono sepanjang 37 kilometer.
Adapun ruas tol di Wilayah Sumatera sejauh ini 244 kilometer dari Bakauheni ke arah Tanjung Morawa di Sumatra Utara, yang telah beroperasional adalah 119 kilometer dan nanti akan difungsikan selama musim mudik 125 kilometer.
Di luar jalan-jalan tol ini, para pemudik di Pulau Jawa memiliki pilihan-pilihan jalur biasa lintas Pantai Utara 1.341 kilometer yang sebagian besar bersisian dengan jalan-jalan tol, jalur Pantai Selatan 1.405 kilometer, lintas selatan 888 kilometer dan lintas tengah 1.197 kilometer.
Begitulah. Menghadapi musim mudik Lebaran ini, pemerintah bersungguh-sungguh mengerahkan segenap upaya dan sumber daya demi kelancaran saudara-saudara kita yang hendak berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Semoga Allah SWT melindungi kita semua, dan para pemudik tiba dan kembali dengan selamat.
3. Bandara Internasional Ahmad Yani Makin Keren
Saya mendarat di Semarang setelah terbang dari bandara baru Kertajati, Majalengka. Dari udara, Bandara Internasional Ahmad Yani di ibukota Jawa Tengah ini terlihat cantik, landas pacunya memanjang sampai di pinggir laut, terminal dan ruang parkirnya dibangun di atas rawa-rawa.
Terminal baru inilah yang saya resmikan kemarin sore. Dan saya begitu takjub, selama setahun pembangunannya oleh PT Waskita Karya saya tidak pernah datang meninjau, tapi hasilnya begini: arsitekturnya bagus dan lingkungannya cantik.
Saya ingat dulu saat mendarat di sini. Saya sedih, namanya bandara internasional tapi calon penumpang berdesakan dan — maaf — kumuh. Dua tahun lalu saya pun memerintahkan Menteri BUMN untuk membangun terminal Bandara Bandara Ahmad Yani. Pembangunannya dimasukkan ke dalam percepatan Program Strategis Nasional.
Dan inilah hasilnya. Terminal yang dulunya hanya 6.708 meter kini menjadi seluas 58.652 meter persegi — hampir sembilan kali lipat! Terminal lama yang hanya menampung 800 ribu penumpang per tahun kini bisa sampai 6,5 juta penumpang per tahun.
Luas apron pada terminal yang dilengkapi tiga unit garbarata ini mencapai 72.522 meter persegi sehingga mampu menampung 12 pesawat berbadan ramping. Hanya landas pacunya yang masih kurang panjang, saat ini masih 2.500 meter. Akhir tahun depan, Insya Allah akan ditambah menjadi 3.000 meter.
Selain terminal, menara pengawas bandara juga dibangun sembilan lantai setinggi 45 meter.
4. Tol Bocimi Dibuka
Mudik Lebaran telah tiba. Anda yang dari Jakarta menuju Jawa Barat bagian selatan dan sudah biasa terjebak macet di jalur Ciawi ke arah Sukabumi, kini punya pilihan: Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,3 kilometer.
Mulai Jumat kemarin, ruas ini sudah dibuka secara fungsional tanpa tarif sampai sepekan setelah Lebaran. Melalui ruas tol ini, waktu tempuh Ciawi-Cigombong akan berkurang jauh dari sekitar satu sampai dua jam menjadi hanya sekitar 20 menit. Selama dibuka fungsional, telah disiapkan tiga pintu tol, yakni di pintu Tol Ciawi, Cimande/Caringin, dan Cijeruk/Cigombong. Pengelola juga menyediakan tempat perhentian sementara bagi pemudik di kilometer 10+700 yang dilengkapi parkir kendaraan, toilet, dan musala.
Panjang Jalan Tol Bocimi ini seluruhnya 54 kilometer. Tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 kilometer bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 5 jam menjadi sekitar satu dua jam saja.
Adapun tol fungsional di jalur Trans Jawa akan dibuka seluruhnya sejak pukul enam pagi ini untuk mudik Lebaran 2018.
5. BPRR dari Kedung Badak ke Yasmin Diresmikan
Inilah salah satu ruas Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dari Kedung Badak ke Yasmin yang diresmikan hari Kamis lalu. Panjangnya hanya 2,65 kilometer tapi biaya investasi pembangunannya dua kali lipat dari jalan tol biasa. Kenapa bisa?
Karena konstruksi ruas tol ini seluruhnya layang (elevated). Pengerjaannya sangat kompleks. Pemerintah mengerjakannya siang dan malam. Syukur Alhamdulillah, selesai juga dan mulai beroperasi.
Tol BORR Kedung Badak ke Yasmin (2,65 kilometer) adalah kelanjutan dari jalan tol BORR ruas Sentul menuju Kedung Badak sepanjang 5,8 kilometer. Lalu dari Yasmin, tol ini berlanjut ke Junction Salabenda dengan panjang 5 kilometer. Dengan demikian, total panjang Jalan Tol BORR adalah 13,45 kilometer.
Nantinya, pembangunan tol BORR ini dilanjutkan hingga ke Parung serta Antasari. Bagian sebelah utara dari Parung ke Antasari akan menjadi Jagorawi Dua dengan posisi yang paralel sehingga dari Jakarta ke Bogor memiliki rute alternatif. Sedangkan untuk ke selatan akan terus tersambung ke Cigombong, sehingga menjadi jalan lingkar luar Bogor.
6. Pemandangan Menarik di Simpang Susun Kartosuro
Inilah penampakan terbaru Simpang Susun Kartosuro di Kabupaten Boyolali dari udara. Anda yang sedang mudik melalui darat di jalur ini dan melewati Simpang Susun Kartosuro akan menikmati pemandangan menarik di kiri-kanan jalan berupa persawahan yang membentang luas, padang rumput, pepohonan dan rumah-rumah penduduk di kejauhan.
Simpang susun ini berada di Jalan Tol Trans Jawa dari arah kota Salatiga. Jalur ke arah kiri adalah lanjutan jalan tol menuju kota Solo, Sragen, Ngawi dan tersambung masuk ruas tol Jawa Timur. Sedangkan jalur ke arah kanan adalah jalur keluar jalan tol masuk ruas Jalan Raya Kartosuro dan selanjutnya ke arah kota Klaten dan Yogyakarta.
7. Maros dan Bone Terhubung Jalan Layang
Dari Pulau Jawa, mari menengok jalur mudik di Sulawesi. Sepanjang halan layang yang berkelok di daerah Camba, di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Bone.
Para pemudik dari Kota Makassar dan sekitarnya melewati jalan ini menuju Kabupaten Bone , Sinjai, Soppeng, dan Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan. Jalan layang Camba sesungguhnya belum selesai benar, baru mendekati 90 persen. Tapi pemerintah membuka jalur ini tujuh hari sebelum Lebaran sampai 10 hari setelahnya.
Jalan layang Camba dibangun sejak bulan Desember 2015. Semula, jalur ini sempit dan banyak tikungan tajam. Lalu dibangunlah jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang dua kilometer. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya bekerja sama operasi dengan PT. Hutama Karya.
Jalan layang Camba sangat penting sebagai jalur logistik utama ke kawasan tengah Sulawesi Selatan selain sebagai akses ke daerah wisata Taman Nasional Bantimurung.
8. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah Dibuka
Sekarang kita ke Sumatra. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dari Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan telah dibuka sebagai jalur fungsional untuk arus mudik Lebaran sejak Senin kemarin. Meski fungsional, kondisi jalan sepanjang 10,75 kilometer ini seperti tol operasional, karena ruas ini sudah selesai dan siap untuk diresmikan.
Jalan Tol MKTT menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.
Dibukanya ruas Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan ini akan memperlancar arus mudik di Sumatra sekaligus bagian dari sosialisasi tol tersebut. Tol MKTT menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatra Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
9. Siang Malam Merakit Jembatan
Rangkaian baja pelengkung Jembatan Kali Kuto di Jalan Tol Batang-Semarang akhirnya tersambung.
Kontraktor nasional PT Waskita Karya mengerjakannya siang dan malam, merakit batang-batang baja bercat merah ini di lokasi proyek.
Begitu tersambung dan bisa dilalui pemudik, pada hari Rabu sore, Jembatan Kali Kuto langsung difungsikan. Dengan begitu, pemudik dengan tujuan Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya tidak harus keluar tol di Gringsing, Batang.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada PT Jasa Marga, PT Waskita Karya dan penyedia jasa lainnya yang telah bekerja keras, siang-malam, untuk memastikan jembatan Kali Kuto fungsional dua hari sebelum Lebaran
Sumber
No comments:
Post a Comment