Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar dalam memilih pemimpin yang paling baik menurut pilihan masing-masing. Namun perbedaan pilihan di Pilkada seyogyanya tidak membuat perpecahan antar sesama masyarakat, antar agama dan suku karena Indonesia adalah negara yang besar dengan 714 suku.
“Jangan sampai karena beda pilihan, kita menjadi tidak rukun antartetangga, tidak rukun antarkampung,” kata Jokowi
Kepada semua calon bupati, wakil bupati, gubernur, dan wakil gubernur, Jokowi mempersilakan untuk berkampanye. Akan tetapi, ia minta agar menggunakan hal-hal yang tidak menyakiti.
“Jangan sampai saling menjelekkan, jangan saling mencemooh, jangan saling mencela. Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu program, adu gagasan, adu rencana-rencana silakan, tapi jangan sampai memakai isu-isu ras, agama, jangan sampai,” imbaunya.
“Rugi besar kita semua kalau hal-hal seperti itu kita lakukan, saya titip itu saja,” Jokowi memungkasi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Meski begitu, ia mengimbau kepada para kandidat untuk tidak saling mencela dan tidak menyebarkan black campaign atau kampanye hitam.
“Antarkandidat juga jangan sampai saling mencela, jangan saling menjelekkan. Apalagi memakai black campaign, kampanye hitam harus betul-betul kita hilangkan dari proses-proses demokrasi kita,” kata Jokowi.
Jokowi meminta agar para kandidat calon kepala daerah bersaing secara sehat. Hal ini agar Pilkada Serentak berlangsung aman, damai, dan tidak ada kegaduhan.
“Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu track record, adu ide, adu gagasan, adu program, adu rencana-rencana. Saya kira yang dimunculkan harus seperti itu,” jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Sekali lagi demokrasi kita harus mencerminkan karekter kita, karakter bangsa Indonesia yang ramah, sopan, santun, penuh kesantunan. Itu,” imbuh Jokowi.
No comments:
Post a Comment