Ini Cara Pemerintah Tekan Inflasi saat Ramadan dan Lebaran - Mading Indonesia

Post Top Ad

Ini Cara Pemerintah Tekan Inflasi saat Ramadan dan Lebaran

Ini Cara Pemerintah Tekan Inflasi saat Ramadan dan Lebaran

Share This

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP). Agenda yang dibahas dalam rapat kali ini mengenai kesiapan pemerintah menjaga inflasi menjelang Ramadan dan Lebaran 2018.

Sekjen Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga angka inflasi di level rendah dengan melakukan operasi pasar.

"Kan sekarang sudah jalan terus (operasi pasar). Jadi intinya adalah pasok terus masuk ke pasar. Saat ini karena harga-harga masih cenderung stabil dan beberapa sudah HET (harga eceran tertinggi), dari pantauan kita, jadi pasar jalan aja terus ke pasar," kata Agustina usai rakor inflasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).

Dia mengatakan, hasil pemantauan tim Kementerian Perdagangan di 190 pasar pergerakan harga masih stabil dan stok komoditas pangan inti seperti beras, gula, minyak goreng tersedia dan harganya cenderung turun.

"Daging kita menyediakan daging beku. Untuk daging sapi beku juga sudah. Pokoknya sampai pasca Lebaran akan mengalir terus. Jadi daging tidak masalah karena ada alternatif pilihan," papar dia.

Dengan begitu, Agustina optimistis bahwa pergerakan komoditas pangan inti bisa terus turun sepanjang puasa dan Lebaran tahun ini.

"Intinya pemantauan kita harganya masih stabil dan beberapa malah turun. Bawang putih yang tadinya tinggi dari Rp 35.000 per kg sekarang Rp 20.000 per kg. Karena bawang putih impor sudah mulai masuk. Di distributor malah sudah Rp 14.000. Biasanya kalau cukup, insyaAllah akan terkendali harga," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan pihaknya mendapat tugas menjaga stok pangan seperti beras agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

"Beras sekarang aman posisinya. Masih ada 1 juta ton (stoknya)," kata Imam.

Dia bilang, Bulog juga masih memiliki stok daging kerbau beku sebanyak 4.000 ton dan siap untuk digelontorkan ke pasar. Jika masih kurang, Perum Bulog masih memiliki izin impor daging kerbau beku sekitar 20.000 ton dari India.

"Itu jalan terus sampai sekarang, nanti akan ada tambahan. Ada tambahan sekitar 20 ribuan dalam waktu dekat. Tapi tidak tunggu Ramadan, mulai sekarang sudah kita gelontorkan," jelas dia. (ara/ara)

Sumber

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages